top of page
Search

SEJARAH ESPRESSO

  • Rudi Gunawan
  • Nov 28, 2016
  • 3 min read

Mendengar kata espresso, pikiran kita langsung melayang ke negara Eropa yang terkenal dengan budaya kulinernya yang beragam, yakni Italia. Hal ini sangat wajar mengingat kata espresso memang berasal dari Bahasa Italia yang berarti ‘cepat’ atau ‘dibuat cepat’. Bahkan karena popularitasnya sebagai sebuah minuman, espresso kini tidak hanya menjadi bagian dari budaya Italia saja, melainkan juga budaya dunia. Dibalik popularitasnya yang mendunia, mungkin akan sangat mengejutkan bagi banyak orang untuk mengetahui bahwa espresso sebenarnya adalah hal yang relatif baru di dunia kuliner.


Penyeduhan kopi dengan teknik konvensional di masa lalu sangat memakan waktu, setidaknya lima menit bahkan lebih daripada itu. Banyak pekerja yang akhirnya datang terlambat karena mengantri terlalu lama untuk kopi-pagi nya. Espresso kemudian hadir karena dorongan komersial, bukan untuk menjawab kebutuhan akan minuman kopi yang lebih baik dari segi rasa. Sesuai namanya, mesin espresso yang berarti express dalam Bahasa Inggris kemudian diciptakan agar bisa memangkas waktu yang diperlukan untuk membuat secangkir kopi bagi para pekerja ini. Dengan demikian, perusahaan tidak akan dirugikan dengan banyaknya pekerja yang datang terlambat atau memakan terlalu banyak waktu saat istirahat minum kopi (coffee break) yang lazim dilakoni pekerja di negara-negara Eropa.

Espresso yang kita kenal saat ini tidak diketahui pihak banyak setidaknya hingga tahun 1948. Espresso mulai banyak dikenal orang saat minuman dengan warna pekat ini muncul di banyak media seperti film dan buku sekitar tahun 1950-1960. Namun demikian, paten pertama yang dikeluarkan untuk sebuah mesin espresso hadir pada tahun 1884 dan diberikan kepada seorang pemilik kedai kopi yang menemukan mesin espresso bersistem uap pertama bernama Angelo Moriondo di Turin. Sayangnya Angelo tidak melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap mesin temuannya itu dan pengembangan kemudian dilanjutkan oleh pebisnis asal Milan bernama Luigi Bezzera pada tahun 1901. Pengembangan yang dilakukan oleh Luigi membawa pengaruh yang sangat penting bagi mesin espresso modern. Setidaknya, ada dua aspek penting yang ditemukan oleh Luigi: portafilters dan groupheads. Portafilters digunakan sebagai tempat menyimpan kopi yang sudah digiling (ground coffee) untuk kemudian diekstraksi melalui tekanan air dari groupheads. Kedua fitur ini masih terus digunakan dan menjadi aspek penting dari mesin espresso modern yang berada di pasaran saat ini.

Namun, Luigi yang saat itu sangat ambisius dengan temuannya kemudian terbentur masalah keuangan untuk memproduksi mesin espresso dengan skala industri. Oleh karena itu, Desiderio Pavoni, pebisnis yang juga berasal dari Milan kemudian membeli paten-nya dari Luigi dan bekerjasama dengannya untuk memproduksi mesin tersebut dalam skala industri. Perusahaan yang mereka kembangkan bersama kemudian dinamai La Pavoni yang masih eksis hingga kini. Generasi awal mesin yang diproduksi pada saat itu masih membawa banyak keterbatasan. Salah satunya adalah sistem pemanasan air yang masih menggunakan pembakaran terbuka sehingga berkontribusi pada rasa kopi yang cenderung smoky. Namun demikian, batasan-batasan tersebut berhasil ditangani hingga lahirnya mesin espresso modern saat ini.

Popularitas mesin espresso yang dikembangkan oleh keduanya tidak hanya tersebar di benua biru, namun kemudian dibawa pula oleh migran asal Italia yang tersebar di berbagai tempat di belahan dunia lainnya. Salah satu yang paling terkenal adalah The Caffè Reggio di Manhattan’s Greenwich Village yang dibuka pada 1927 dan masih memiliki mesin espresso originalnya hingga kini. Bahkan pemiliknya, Domenico Parisi diyakini sebagai orang pertama yang memperkenalkan Cappuccino ke pasar Amerika. Lalu ada juga Illycaffè, perusahaan kopi Italia yang masih mendominasi pasar hingga kini yang juga mengembangkan mesin espresso lebih lanjut hingga mencapai pasar dunia.


Namun, seperti disinggung sebelumnya jika bentuk espresso yang kita kenal saat ini baru dikenal publik pada tahun 1948. Espresso modern dikenalkan oleh seorang asal Milan bernama Achille Gaggia. Melalui mesin temuannya, proses pembuatan espresso dapat dilakukan hanya melalui boiler berukuran kecil yang kemudian meng-ekstraksi kopi menjadi minuman yang berukuran kecil atau biasa dikenal dengan espresso shot. Melalui mesin Gaggia yang lebih modern pula dikenal adanya pembentukan crema pada minuman espresso. Selain itu, Gaggia juga berhasil mengembangkan mesin yang mampu memproduksi espresso yang lebih konsisten dari segi kuantitas dan kualitas. Mesin espresso modern yang dikembangkan oleh Gaggia juga memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mesin-mesin pendahulunya.

Harus diakui, mesin espresso dan minuman yang dihasilkan olehnya terus berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu. Espresso menjadi bagian penting dari banyak minuman popular seperti Latté, Cappuccino, Mocha dan lain sebagainya yang memang menjadikan espresso shots sebagai dasar dari minumannya. Bahkan, berbicara mengenai scene ‘third-wave coffee shops’, apresiasi, fanatisme dan detail mengenai produksi mesin espresso adalah hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan di kedai-kedai kopi modern dari Sidney hingga Jakarta. Namun demikian, sebaik dan semahal apapun mesin espresso di sebuah kedai kopi tidak akan dapat menghasilkan minuman kopi yang baik jika tidak dinahkodai oleh seorang Barista yang piawai. Bagaimana menurutmu?


Sumber: Real Fresh Coffee oleh Jeremy Torz dan Steven Macatonia.



__


Tambahkan kami sebagai teman-mu di LINE App dengan id: @wvv1697a dan dapatkan selalu update informasi seputar kopi dan budaya kopi langsung ke layar ponsel-mu.


Follow juga instagram kami: @coffeebibleid_

Comments


© 2016 by Coffee Bible Indonesia.

bottom of page